Memahami Perjalanan ARMUZNA: Arafah, Muzdalifah, dan Mina


Blitar, 14 September 2025
– Puluhan calon jamaah haji An-Nahdliyah Kota Blitar mengikuti pembekalan penting mengenai prosesi perjalanan Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna). Materi ini disampaikan langsung oleh Drs. H. Sukri Alfi, MM., Ketua IPHI Kota Blitar, di Aula Utama SMK Islam 1 Blitar.

Arafah: Puncak Haji

Dalam pemaparannya, Sukri Alfi menekankan bahwa wukuf di Arafah adalah inti dari ibadah haji. Jamaah dipersiapkan sejak dari hotel, mulai dari mandi, berwudhu, memotong kuku, memakai pakaian ihram, melaksanakan sholat sunnah, niat haji, hingga memperbanyak talbiyah, sholawat, dan doa sepanjang perjalanan menuju Arafah.
Setibanya di Arafah, jamaah masuk tenda, mendengarkan khutbah wuquf, melaksanakan sholat jamak qashar, serta memperbanyak doa hingga waktu magrib.

Muzdalifah: Mabit dan Mengumpulkan Batu Kerikil

Usai dari Arafah, jamaah diarahkan menuju Muzdalifah untuk melaksanakan mabit (bermalam singkat). Di tempat ini jamaah melaksanakan doa khusus yang diajarkan Rasulullah SAW, serta mengumpulkan kerikil yang nantinya dipergunakan untuk melaksanakan lempar jumrah di Mina.

Mina: Lempar Jumrah dan Tahallul

Perjalanan berikutnya adalah menuju Mina. Jamaah melaksanakan lempar jumrah Aqabah pada 10 Dzulhijjah, kemudian tahallul awal dengan mencukur rambut. Selanjutnya dilanjutkan dengan lempar jumrah ula, wustha, dan aqabah pada tanggal 11, 12, dan 13 Dzulhijjah. Jamaah diberi pilihan nafar awal (11–12 Dzulhijjah) atau nafar tsani (hingga 13 Dzulhijjah) sebelum akhirnya kembali ke Makkah untuk menyelesaikan prosesi haji.

Acara pembekalan ini diakhiri dengan doa bersama serta pesan agar jamaah selalu mengikuti bimbingan TPHI dan tidak bertindak sendiri selama di tanah suci. Dengan persiapan yang matang, diharapkan seluruh jamaah haji An-Nahdliyah Kota Blitar dapat menjalankan rukun dan wajib haji dengan lancar dan khusyuk.








0 Komentar