Postingan terbaru

PROFIL KBIHU AN-NAHDLIYAH


Kondisi sosial ekonomi masyarakat Kota Blitar dapat dikatakan cukup menggembirakan. Hal ini terlihat dari semakin meningkatnya jumlah pendaftar haji sejak tahun 1990-an hingga sekarang. Dari sekian banyak jamaah haji asal Kota Blitar, sekitar 90% merupakan warga Nahdliyin. Fakta inilah yang mengilhami Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Blitar untuk mendirikan Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH) An-Nahdliyah sebagai wadah pembinaan dan pelayanan ibadah haji bagi masyarakat. 

Pendirian KBIH An-Nahdliyah dilatarbelakangi oleh kebutuhan mendesak dalam menanamkan aqidah Islamiyah ala Ahlussunnah wal Jamaah an-Nahdliyah kepada para calon jamaah haji. Banyak calon jamaah yang berangkat ke tanah suci dengan keterbatasan pemahaman mengenai manasik haji sesuai tradisi keagamaan mereka. Akibatnya, tidak jarang mereka mengalami kebingungan bahkan keraguan saat berhadapan dengan perbedaan praktik ibadah yang dipengaruhi oleh faham lain yang berbeda dengan kebiasaan mereka. Situasi ini seringkali menimbulkan ketidaknyamanan, bahkan menjadikan jamaah ragu terhadap ibadah yang telah mereka lakukan sebelumnya. 

Melihat kondisi tersebut, PCNU Kota Blitar merasa berkewajiban untuk menyelenggarakan bimbingan manasik haji secara terstruktur. Materi bimbingan difokuskan pada fiqh haji sesuai manhaj Ahlussunnah wal Jamaah, agar jamaah dapat melaksanakan ibadah secara benar, mantap, dan mandiri, tanpa harus menggantungkan keyakinan ibadahnya pada pihak lain. Kemandirian ini penting karena pemahaman syariat yang benar akan menumbuhkan ketenangan hati, sekaligus memperkuat keyakinan jamaah dalam beribadah. 

Orientasi bimbingan KBIH An-Nahdliyah tidak berhenti pada aspek fiqh semata, tetapi juga menekankan dimensi tasawuf agar ibadah tidak sekadar menjadi ritual kering, melainkan sarana yang menghadirkan kenikmatan spiritual, ketenangan batin, serta berdampak positif bagi diri dan lingkungannya. Dengan demikian, jamaah tidak hanya berfokus pada sah dan batalnya ibadah, tetapi juga menghayati makna mendalam dari ibadah haji sebagai jalan menuju kemabruran. 

Pola dan metode pendidikan di KBIH An-Nahdliyah dikembangkan dengan pendekatan kekeluargaan dan pengajian rutin. Kegiatan dilaksanakan setiap Ahad pagi pukul 06.00–08.00 WIB, dengan praktik manasik diadakan setiap akhir bulan menggunakan metode simulasi fisik yang santai. Sebagai pelengkap, jamaah juga diajak berziarah ke makam Sunan Ampel di Surabaya serta mengunjungi Asrama Haji Sukolilo untuk menambah pengalaman spiritual sekaligus wawasan praktis. 

Selain alasan historis dan kultural tersebut, penyelenggaraan bimbingan manasik haji juga memiliki dasar hukum yang jelas, yakni Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji. Ibadah haji sendiri merupakan ibadah yang bersifat multidimensi: ritual, spiritual, sosial, psikologis, dan kebangsaan. Karena itu, bimbingan manasik tidak hanya menitikberatkan pada aspek ibadah semata, tetapi juga mencakup kesehatan, etika sosial, serta tata tertib yang harus dipatuhi selama di tanah suci. 

Melalui KBIH An-Nahdliyah Kota Blitar, para calon jamaah haji memperoleh bekal yang memadai, baik dalam aspek pengetahuan, keterampilan, maupun pembinaan spiritual. Dengan demikian, jamaah diharapkan dapat menunaikan ibadah haji dengan tenang, tertib, dan khusyuk, serta mampu meraih predikat haji yang mabrur.